The Killer - Chapter 2







 Tittle : The Killer  
Author : Darkrainbovv  
Cast : You'll find it by yourself
 Disclaimer : Mau ucapin terima kasih dulu sama mbak chepe, mbak alfi, mbak nadiyah yang udah nyumbangin ide buat FF ini terutama mbak chepeyyy. Karakter artisnya hanya milik Tuhan YME dan mungkin OC nya juga hahaha. Okay, Happy Reading!!




“Sometimes the questions are complicated but the answers are simple.” – Dr. Seuss



Chae Won mendengus kesal, sesekali dia menggigit bibir bawahnya—menahan amarah yang mulai memuncak. Raut wajahnya berubah bosan dan kesal karena rambutnya yang dipanjang dia urai dan dia keriting gantung itu sudah lepek karena sinar matahari, belum summer dress putih tulang yang dia kenakan juga ikut kusut karena berjalannya waktu.
Sekali lagi gadis cantik itu melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya sebelum beranjak pergi dari café itu karena dua jam menunggu pria yang mengajaknya bertemu dari aplikasi LINE itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Dengan kesal dan sumpah serapah Chae Won berjalan keluar café tanpa melihat kedepan, air matanya sudah menumpuk dipelupuknya.
BRAK!
Sial! Benar-benar sial! Umpatnya dalam hati saat dia tak sengaja menabrak seseorang saat membuka pintu café dan mereka terjatuh bersama dengan Chae Won berada diatas orang itu
Chae Won mendongakan kepalanya untuk melihat siapa yang dia tabrak, seorang pemuda tampan-lah yang ia tabrak.
Apakah dia manusia? Oh Tuhan! Aku menabrak seorang pangeran!! Oetoekke?!!
Mata gadis itu seolah terkunci dengan pandangan teduh dari pemuda yang ia sebut pangeran tersebut.
“Pemilik café?! Apakah anda mendapatkan sepasang karpet tebal yang menghalangi jalan pengunjung?” teriakan seorang gadis dengan logat Busan yang masih kental-nya itu menyadarkan Chae Won dan pemuda itu.
Mereka mengerjapkan matanya dan saling mendorong melepaskan diri. Decakan kecil gadis itu membuat Chae Won dan si pemuda menoleh pada gadis yang berjalan masuk kedalam café tersebut. Pemuda itu merasakan perasaan aneh saat melihat punggung gadis itu dan mendengar suaranya, namun segera ia tepis saat sebuah tepukan menyadarkan lamunannya.
“Oh? Mianhamnida Agassi.” Kata pemuda tampan itu sambil menunduk dalam membuat Chae Won tersenyum karena kesopanannya
“Ah, gwenchanayo…aku tidak terluka karena kasur empuk sepertimu.” Canda Chae Won yang membuat pemuda itu mendongakan kepalanya menatap Chae Won dalam
Lagi-lagi mata mereka terkunci satu sama lain, dada mereka berdegup kencang seolah akan meledak.
“Oh, namamu siapa?” tanya Chae Won saat mereka sudah duduk dibangku taman dekat café tersebut
“Song Joongki imnida. Kau?”
“Namaku Chae Won, Moon Chae Won.” Jawabnya sambil tersenyum
Joongki menoleh kearah Chae Won terkejut karena dia mengingat sesuatu.
“Jadi kau Moon Chae Won?” gadis itu mengangguk tak mengerti karena Joongki menepuk dahinya sendiri
“Aku teman dari Kim Jonghyun yang mengajakmu bertemu di LINE.” Mata Chae Won membulat terkejut sekaligus kesal karena mengingat waktunya terbuang sia-sia
“Maafkan sahabatku itu ya Moon Chae Won-ssi, dia memang seperti itu. Bukan karena dia mempermainkan wanita tapi karena dia orang yang sibuk jadi dia memintaku untuk menemuimu.” Jelas Joongki dengan nada bersalah
“Setelah dua jam aku menunggu si kunyuk itu datang?!” pekik Chae Won tak sadar.
Chae Won membekap mulutnya sendiri, dia tak sadar mengatakan kata kasar itu didepan pemuda yang membuat hatinya meleleh itu. Sedangkan Joongki tertawa kecil mendengar perkataan Chae Won, sudah berapa kali dia mendengar wanita yang Jonghyun akan kencani memanggilnya dengan panggilan kasar itu.
“Ups, sawry!” Chae Won menyengir sapi membuat Joongki tertawa gemas
§
“Satu Moccahino full cream dan Tiramissu cake.” Pesanku pada pelayan yang berdiri dihadapanku ini
“Atas nama siapa nona?” tanyanya ramah
“Lee Shin Ra.” Pelayan itu mengangguk dan tersenyum ramah
Aku menghela nafas panjang sembari menunggu pesananku tiba. Benar yang dikatakan Jinri dan Soojung tentang orang-orang Seoul yang mesum. Baru sehari aku disini aku sudah melihat orang berpelukan didepan café! Bayangkan saja! Mesum sekali!
“Nona pesanannya sudah siap.” Suara pelayan ramah itu membuatku tersadar dari lamunanku dan tersenyum padanya sambil mengucapkan terima kasih.
Appa! Belum kuliah pun aku sudah merindukanmu!” rajukku manja pada foto selca ku dan ayah yang kujadikan wallpaper diponselku ini.
Aku mengunyah tiramisu cake ku dengan lambat karena terus memperhatikan adegan potong-memotong manusia yang dihidangkan oleh televisi LED sejauh 5 meter dihadapanku ini.
Pelanggaran pertama : Tidak menonton video horror dan pembunuhan. Appa, untuk yang ini aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Mianhaeyo hahaha
§
Kring! Kring! Kring!
Hsst! Berisik sekali jam weker jelek ini! Masih pagi juga!!
Appa~~ aku masih libur kan~~” ocehku sambil menggeliat seperti ulat
Libur? Appa? Aku?
“KULIAH!!!”
Aku mengunyah roti selai kacangku sambil memasang sepatu flat yang terasa kekecilan.
Seret banget sih!!” rutukku lalu dengan terburu-buru aku mengambil tasku beserta peralatan ospek-ku dan keluar sambil mengunci pintu kamar kost-ku.
“Kemana sih semua orang? Sepi banget?! Apa aku yang terlalu…siang?” gumamku sendiri sambil berjalan cepat kearah halte bus. Kulirik jam tangan penguin yang melingkar dilengan kiriku, 5 menit lagi acara akan dimulai dan sekarang aku disini masih menunggu bus pemberangkatan terakhir.
ANDWAEEE!!” pekikku sambil mengacak-acak rambutku yang memang masih berantakan
§
Shin Ra terus berlari dengan kecepatan penuh sambil memeluk tasnya dengan erat agar tidak jatuh.
Terlambat 15 menit! Terlambat 15 menit!
Kata-kata itu terus berputar dipikiran Shin Ra, membuatnya semakin mempercepat larinya.
“Stop disitu!” teriak seorang senior yang membuat Shin Ra menghentikan larinya dengan mendadak.  Hampir saja dia terjengkang kedepan jika tak ada tangan kekar yang menahan—memeluknya.
Shin Ra memainkan mulutnya seperti mengumpat namun dengan pasti dia melepaskan tangan kekar itu dan mendongakkan kepalanya, seorang pemuda tampan berdiri dihadapannya masih dengan memegang kedua bahu Shin Ra.
Shin Ra mengerjapkan matanya kebingungan, jantungnya berdebar kencang karena kelelahan atau karena pandangan mematikan dan senyum menawan pemuda yang masih menyentuhnya itu?
“Yah! Kau siswi terpintar dari Busan itu yah?” suara seorang pemuda dibelakang pemuda tampan itu membuat keduanya tersadar dan Shin Ra menghempaskan kedua tangan pemuda tampan itu.
“Heish…” desis Shin Ra
“Oppa wae? Aku hanya terlambat sebentar…kumohon biarkan aku mengikuti acara ini untuk sekarang. Hukumannya akan aku terima tapi jangan sekarang okay?” gadis itu berjalan melewati pemuda tampan yang terus menatapnya dan merajuk sekaligus memelas pada pemuda yang memakai jas almamater Sungkyungkwan itu dengan nickname BlingBling Jjong.
Jonghyun berdecak kesal namun wajah memelas Shin Ra membuatnya luluh dan mengangguk-angguk.
“Assa! Gamsahamnida Beuling-Beuling Oppa! See You!!” seru Shin Ra senang dan berlari melewati Jonghyun—yang  masih berdiri kaku memandang Joongki—dan bergabung dengan rombongan peserta didik baru di altar megah universitasnya itu
“Apa kau tertarik dengannya Joongki-ya?” suara Jonghyun membangunkan Joongki dari alam bawah sadarnya
Joongki menoleh dan mengangkat bahunya tak perduli dan berlalu meninggalkan Jonghyun yang berdecak kesal. Siapa gadis itu? Mengapa aku seperti mengenalnya? Pikir Joongki sambil memperhatikan Shin Ra yang tertawa karena lelucon para senior yang garing itu


TBC
 

Komentar

  1. wah kerenn thor ff nya. apalagi pake cast chaekii
    lanjutt dong thorr

    BalasHapus

Posting Komentar