AFRAID
by Day6
Kim Hyeyoon | Lee Jaewook
Eun Danoh | Baek Kyung
***
Sometimes when I see you next to me, I feel likе I'm unhappy with my greed
Sore itu aku dan Danoh berkencan di taman dekat kompleks rumahnya. Kami duduk di ayunan, pacar sekaligus tunanganku itu menghentikan gerakan ayunannya dan mendorong pelan dengan kaki. Aku bisa mendengar helaan napas lelahnya. Wajahnya tertekuk sebentar sebelum menoleh padaku dan tersenyum.
Kemudian dia menatap langit dengan pandangan kosong, "langitnya cerah, birunya indah sekali. Biasanya aku dan Haru sepedaan ke bukit." gumamnya pelan. Ada setitik air di ujung pelupuk mataya.
Aku mendekatkan ayunanku dan menyentuh jemarinya yang menggenggam tali ayunan.
"Wae Kyung-ah?"
"Saranghae," ujarku dengan senyuman. Rasanya sesak mengatakan kalimat itu saat aku tahu bahwa jawaban dari bibir tipisnya bukan dari hati. Dia mengangguk dan mengusap balik jemariku.
"Nadho," ujarnya lalu berdiri dan mengajakku untuk makan es krim kesukaannya.
The you who said the sky was beautiful and now are walking only looking at the ground
It's like seeing me
Danoh berjalan lebih dahulu, langkah kaki kecilnha yang dulu seolah memijak tuts piano dan berdenting indah. Sudah tiga bulan ini sejak kepergian Haru seolah memijak tanah pekuburan. Sedih dan penuh tangisan.
Langkah selanjutnya terhenti, Danoh menoleh ke belakang, ke arahku. Dia tersenyum, "kenapa di belakang Kyung-ah? Sini jalan di sampingku! Aku ingin memeluk lenganmu!" ujarnya berusaha ceria. Aku tersenyum dan mengangguk. Kupijat bahunya cepat sebelum tangan kecilnya bergelendot di lenganku.
You resemble the moon that illuminates the black sky.
But your light is becoming overshadowed by my darkness
Berkali-kali aku memujinya. Senyumannya, matanya, cara bicaranya, semua tentang Danoh. Baik secara langsung maupun dalam doa. Aku kan sudah katakan kalau Eun Danoh adalah malaikat yang dikirimkan Tuhan, dia adalah cahaya, bersinar dan menghangatkan. Sayang, sejak kepergian Haru, cahaya itu semakin redup, keberadaanku makin membuat semuanya gelap.
Meski begitu, Danoh adalah cahaya, dia tetap berusaha terang di sampingku. Menemaniku.
Even in this moment when you look and smile at me
The times before you knew me
I won't seem to make you happier than then
"Kyung-ah!"
"Saranghae!"
"Saranghae suamiku!"
Ujarnya berulang kali dengan senyuman lebar. Kami menikah di bawah restu Tuhan, orangtua, sahabat, dan handai taulan. Aku tak tahu harus bersyukur sebagaimana lagi, rasanya semua rasa syukurku tak cukup untuk mendapatkan kebahagiaan ini. Menjadikan Eun Danoh benar-benar teman hidupku.
I'm so afraid
I'm so afraid
That you'll change like me
I can neither let you go or hold on to you
Komentar
Posting Komentar