23.12.19 (the few first paragraph were written on this time, when I was in Musang time)
Agustus
2016, aku official menjadi salah satu
dari ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia. Ya seperti biasa,
sebagai anak SMA yang baru masuk kuliah, sedang senang-senangnya mencicipi
dunia perkuliahan. Berbagai macam open
recruitment organisasi mulai bertaburan di UII, apalagi waktu ospek
universitas, beberapa organisasi membuka stand di sana. Salah satu yang menarik
mataku adalah sebuah organisasi jurnalistik, namanya LPM HIMMAH UII. Waktu itu
sangat padat, stan itu ada di depan fakultas kedokteran, di tangga-tangga itu.
Sebagai
remaja yang memang sok suka dunia tulis-menulis, padahal sampai sekarang masih sangat amatur dan abal-abal, dengan
suka cita aku mendatangi stand pers mahasiswa itu. Ingat betul, aku mendapatkan
sebuah stiker, yang bertuliskan, apa ya?
“Yang
terucap akan terbawa oleh angin
Yang tertulis akan abadi”
Aku
juga meng-add LINE HIMMAH, karena
waktu itu seingat aku kalau mau dapat sticker maka meng-add LINE HIMMAH. Hm, sepertinya ya, sudah cukup lama,
jadi-lupa-lupa ingat hahaha!
Mengingat
banyak open recruitment beberapa
organisasi yang menarik di mata aku, jadi, tentu saja aku mendaftarkan diri,
termasuk LPM HIMMAH UII. Nah, waktu itu HIMMAH open recruitment di depan auditorium Kahar Muzakkir yang ada
rumputnya, dekat jembatan. Aku berhenti dan mengisi daftar hadir serta
mengambil formulir. Oh iya, waktu mengambil formulir, aku mendapatkan majalah
HIMMAH waktu itu, senang rasanya.
Setelah
beberapa waktu setelah pendaftaran ditutup, sore itu setelah selesai kuliah aku
duduk di kursi panjang di bawah tangga dekat pintu timur FMIPA, lantai satu
tepatnya. Sedang iseng buka LINE ternyata ada pengumuman dari official account
Himmahonline, daftar peserta yang diterima dan mengikuti sesi wawancara. Di
sini aku agak lupa sih, sesi wawancara sudah dilaksanakan apa belum, intinya
sih aku diterima menjadi magang HIMMAH, senang sekali waktu itu. Akhirnya ada
organisasi yang mau ‘menampung’ aku HAHAHAHAHAHAHA. Lebay juga ya ternyata.
Kronologi
sampai diterima sih aku lupa, tapi aku mengikuti sesi wawancara, sumpah sih itu
malam-malam, bersama Bia dan 2 orang lainnya (ya Allah lupa banget siapa) aku
ke bawah, modal google maps dengan tujuan lokasi pascasarjana hukum UII. Nyasar
dong ya (^_^)v. Waktu itu aku diwawancari oleh mba Indri, ditanya-tanya. Kenapa
sih daftar LPM Himmah, ingin belajar apa di LPM Himmah, kontribusinya ingin
dimana, bisa konsekuen dan bertanggungjawab enggak, gambaran tentang pers
terutama pers mahasiswa itu apa, curhat-curhat enggak penting gitu, terus apa
lagi ya, ya sudah sih gitu saja kayaknya. Setelah itu beberapa hari kemudian
pengumuman jadi magang deh kayaknya.
Kami
semua yang diterima magang kumpul di pascasarjana lagi hari Minggu kalau enggak
salah, terus memperkenalkan diri, dengerin mas Cholis ART ngomong pembukaan,
terus dikumpulin per-kelompok. Iya, kami beberapa anak dijadikan satu kelompok
dan membuat buletin selama 2-3 minggu kayaknya. Kan perkelompok ada kayak 1
asisten gitu, aduh lupa namanya apa, bukan asisten kok namanya, pokoknya
mas/mbak yang membimbing dan membantu jalannya kita membuat buletin. Sumpah ya
aku lupa nama masnya, tapi dia anak desain grafis dan aku lupa kelompokku siapa
saja. Beberapa malam kita ngumpul di sekretariat Himmah yang di cikdi dan lebih
sering kumpul di Wedangan Kampoeng. Aku kedapatan membuat resensi, aku buat
resensi film The Freedom Writers ternyata kan setelah buletin selesai, ada
sesi evaluasi dan apresiasi, Alhamdulillah, aku dapat apresiasi buku kawah ijen
karena resensi aku yang paling ‘mending’ HAHAHAHA. Ya iyalah, aku waktu buat
resensi itu baca beberapa buletin kobar-kobari, penulisan resensi di Himmah
seperti apa. Resensi ini merupakan karya pertamaku di Himmah sekaligus resensi
pertamaku seumur hidup hahaha.
Selanjutnya
kami mengikuti training beberapa hari, namanya In House Training (IHT) di wisma Al-Kindi Kaliurang. Kami menginap
di sana, 3 hari 2 malam sepertinya. Tapi, saat hari Sabtu siang saya pulang ke
kampus karena harus kuliah, terus lanjut IHT lagi. Di sana ada beberapa sesi,
tentang dasar-dasar jurnalisme, pengenalan organisasi, dan juga praktik membuat
karya alias buletin lagi secara langsung, mendadak. Kalau ini aku ingat, aku
sekelompok dengan Bila, Wibowo (Wowo), Thesa, dan sisanya lupa hahaha. Namanya
buletin ya, ada yang menulis, ada yang wawancara, ada yang memotret, ada yang
desain. Kelompok kami tidak mendapatkan yang terbaik sih, tapi kami senang-senang
saja.
![]() |
Sisa tinggal berdua doang sama Bila huhu, fotonya belum aku minta di Monic xD |
IHT
adalah awal segalanya, kami mulai magang, kami sekitar 80 orang kemudian
semakin menurun angkanya haha, terbagi menjadi dua kelompok besar. Awalnya sih
belum dikelompokkin, tapi kami masing-masing mencari topik dan meliput acara
tersebut (entah foto/berita). Kemudian setelah beberapa bulan baru dibagi 2
kelompok besar, ada kelompok buletin (Kobar-kobari/Kokob) dan himmahonline, di
kelompok tersebut kami masih terbagi-bagi pula. Sesi pertama aku masuk kelompok Kokob, aku
nulis resensi juga kayaknya, oh iya, aku nulis resensi, film Spotlight, tapi
aku lupa judul di Kokobnya apa hahaha. (Enggak bisa aku link karena ini memang si Kokob alias bentuk hardfile, enggak tahu sih ada di link Kokob versi online atau enggak, Kokob yang sudah diarsipkan). Hahahaha.
Sumpah ya, Kokob ini LUAMAAAAAA banget, mana resensi aku sudah selesai tapi berita dan desainnya belum. Berita kayaknya waktu itu yang nulis tim Tengku sama tim Audy deh (hmmm, enggak tahu ah, lupa), kalau desainnya ingat banget aku ini si Nadhif. Rapat redaksi sampai malam, rapat redaksi sampai malam, rapat redaksi sampai malam. Huft. Dari Himmah ini aku sering pulang malam. Dulu tahun pertama kuliah kos aku enggak ada jam malam, jadi mau pulang subuh pun enggak masalah, tapi tahun kedua kuliah aku pindah kos, ada jam malam, izin paling lama jam 12 malam, sumpah ini hal paling mengganggu kalau sudah rapat-rapat, aku harus nginap di Nadha (literally,
kosan lama, kalau pagi pas pulang ya ketemu bapak kos lama ini, huft haha).
Sumpah ya, Kokob ini LUAMAAAAAA banget, mana resensi aku sudah selesai tapi berita dan desainnya belum. Berita kayaknya waktu itu yang nulis tim Tengku sama tim Audy deh (hmmm, enggak tahu ah, lupa), kalau desainnya ingat banget aku ini si Nadhif. Rapat redaksi sampai malam, rapat redaksi sampai malam, rapat redaksi sampai malam. Huft. Dari Himmah ini aku sering pulang malam. Dulu tahun pertama kuliah kos aku enggak ada jam malam, jadi mau pulang subuh pun enggak masalah, tapi tahun kedua kuliah aku pindah kos, ada jam malam, izin paling lama jam 12 malam, sumpah ini hal paling mengganggu kalau sudah rapat-rapat, aku harus nginap di Nadha (
![]() |
ya beginilah rapat redaksi di Himmah bawah |
Setelah
itu kami rolling, aku pindah ke postingan online, alias himmahonline, di situ
aku nulis satu resensi lagi, film Sarbjit. Resensi ini aku nyari referensi kasus di Indonesia agak susah, bahkan aku tanya dosen kewarganegaraan tentang kasus yang mirip dengan film di Indonesia itu ada apa tidak. Yo wes, aku nyari yang agak mirip saja haha. Beberapa kali mau liputan untuk
himmahonline bareng sama Riana juga gagal karena terlambat lah, karena nyasar
lah, dan lain-lain hahaha. Tapi aku nulis berita juga kok, waktu PESTA UII2017, aku-Riana-Thesa meliput dan nulis. Namaku jadi tercantum 2 berita padahal
yang satunya itu ditulis dan diedit sama Riana L karena aku
harus pulang kos, sudah disuruh pulang mamak, enggak boleh pulang malam—waktu
itu masih nurut saja sama mamak. Luv yu
Rianaaaa, kangen deh.
Skip
skip
skip
terlalu panjang diceritakan, setelah 12 bulan akhirnya kami diangkat
menjadi pengurus, 12 September 2017.
Tepat di hari ulang tahunku, aku diangkat
menjadi pengurus LPM Himmah UII sebagai staf redaksi, bukannya merayakan ulang tahunku
saat itu, aku malah makan bersama para pengurus baru di sana bersama 20-an
pengurus baru lainnya, dan Dinda yang ulang tahunnya sama denganku diberikan
kejutan, it was a sad-happy moment, enggak
penting juga sih tentang orang-orang yang enggak tahu ulang tahunku, sumpah,
yang ini b aja, tapi sedihnya karena aku ingat, selesai makan bersama, waktunya
ngobrol-ngobrol, almarhum Bapak sambungku telepon, tanya aku dimana, ngucapin
selamat ulang tahun (and that was the
last time he said Happy Birthday to me, if I knew it will be the last time, I
will never deleted my messages, lagi pula siapa juga yang tahu tentang
kematian? Bapak, semoga tenang di alam sana, Al-fatihah) dan tanya pulsanya sudah masuk belum. Aku cerita kalau
aku sedang di sekre Himmah, aku dilantik jadi pengurus, menjadi pers mahasiswa,
sebuah kebanggaan tersendiri karena almarhum bapak kan guru bahasa Indonesia. He really loved sastra, he knew that i wrote
stories on my books or laptop.
Aku
lupa sih masa-masa awal aku jadi pengurus, saking lamanya magang, aku lupa saat
jadi staf redaksi aku ngapain saja hahahaha, tapi aku jadi staf redaksi di
bawah himmahonline deh, waktu itu pemimpin redaksi himmahonline si Gibran, nah
stafnya itu aku dan Riana, sepertinya. Kayaknya aku enggak ngapa-ngapain tapi sampai
musyawarah anggota 2017 hingga ditanya lagi, diwawancarai lagi mau lanjut apa
enggak, dan dengan ragu aku jawab lanjut, haha, ternyata lanjut dong.
Kelanjutannya
aku jadi redaktur naskah dalam divisi naskah (susunan pengurus 2018, yang
disahkan saat sidang komisi A musyawarah anggota 2017, waktu itu aku pulang ke
rumah jadi enggak lanjut musyang, aku shock karena insiden Kim Jonghyun, he was my love and will always be. Rest in
peace, my lovely angel). Awalnya aku jadi redaktur naskah bersama mbak Tata
dan Gibran, nah divisi naskah menaungi staf redaksi, yaitu Audy dan Riana. It was really awfull experience, karena
aku harus mempresentasikan rencana divisi naskah di rapat kerja. Mbak Tata dan
Gibran susah sekali dihubungi, kami komunikasi rencana kerja lewat LINE doang.
Aku enggak paham ke depannya mau bagaimana, and
the rest was a bit awfull, aku ingat sih, Gibran yang memang super sibuk
saat menjadi pemred pun malah hilang saat menjadi redaktur naskah, bersama mbak
Tata yang memang tidak boleh pergi malam oleh orangtuanya.
Redaktur Naskah ini tersisa aku dan Audy, karena Riana juga cukup susah dihubungi walaupun beberapa kali kami masih bertemu serta berkomunikasi. Awalnya yang aku redaktur naskah lalu di tengah jalan, ada suatu masalah, aku menjadi sekretaris redaksi, Bila yang awalnya sekretaris redaksi menjadi redaktur pelaksana, Audy menjadi redaktur naskah, dan mas Cholis tetap pemimpin redaksi. Oh iya, ketambahan anak magang yang jadi staf redaksi alias Arma si kritis ^^ . Dengan awak redaksi yang tersisa Mas Cholis, Bila, Audy, Arma dan aku, kami mengedit bersama. Saling bahu-membahu untuk menyelesaikan tulisan-tulisan yang masuk ke email redaksi.
Redaktur Naskah ini tersisa aku dan Audy, karena Riana juga cukup susah dihubungi walaupun beberapa kali kami masih bertemu serta berkomunikasi. Awalnya yang aku redaktur naskah lalu di tengah jalan, ada suatu masalah, aku menjadi sekretaris redaksi, Bila yang awalnya sekretaris redaksi menjadi redaktur pelaksana, Audy menjadi redaktur naskah, dan mas Cholis tetap pemimpin redaksi. Oh iya, ketambahan anak magang yang jadi staf redaksi alias Arma si kritis ^^ . Dengan awak redaksi yang tersisa Mas Cholis, Bila, Audy, Arma dan aku, kami mengedit bersama. Saling bahu-membahu untuk menyelesaikan tulisan-tulisan yang masuk ke email redaksi.
Di
periode 2018 itu aku hanya menulis 4 kali, satu resensi film India berjudul HindiMedium , dua berita strek(?) INI dan ITU, satu berita PESTA UII 2018 yang aku selesaikan
dalam beberapa jam saja hahahahhahaha, ternyata enak sekali menulis straight
news, yang penting paham intinya hahahaha. Sisanya aku mengedit tulisan yang
‘mudah’. Akhirnya musyawarah anggota 2018 tiba juga, aku senang sekali, karena
dari Oktober aku sudah ingin resign dari Himmah, capek hati, capek raga. Kami
musyang di wisma apa ya lupa, selama 3 hari 2 malam dan dilanjutkan sidang
komisi di sekre Himmah atas, di kampus terpadu selama 2 atau 3 hari begitu.
Akhirnya selesai juga. Ezra terpilih menjadi Pemimpin Umum berikutnya hahaha. Subuh
hari waktu itu, akhirnya dia dengan legowo menerima.
Memang
belum ditakdirkan minggat dari Himmah, aku ditawari menjadi bendahara umum
dong, karena kasihan melihat Mas Ezra dan Mbak Fatimah, apalagi aku malah
disuruh mencari siapa yang menggantikanku menjadi bendahara umum, akhirnya aku
dengan legowo menerima itu. NIKEN MENJADI BENDAHARA DONG. YA ALLAH T___T
Awalnya
kesulitan minta ampun, sebagai orang yang teledor kebangetan, tidak suka
mencatat, takut tuyul, suka mingslep sembarangan, apalagi saat jadi sekretaris
redaksi kan aku juga menyimpan uang redaksi ya, pernah nangis kejer karena aku kira nota-nota hilang,
aku harus mengganti, ternyata ketutup plastik kresek, padahal waktu itu aku
lagi ujian, stres berat. HAHAHAHA. Mana aku ada PKL di BPTBA LIPI bulan Februari
2019, uang TW 1 belum cair juga ahahaha, ada kejadian di pantai, lalu bulan
Agustus 2019 aku KKN di Klaten, jadi harus PLT ke Monic, disela-sela jalan ke
mall harus transfer bejuta-juta karena ada PJTL.
BUT
OVERALL...
Alhamdulillah,
satu tahun memegang amanah menjadi bendahara umum LPM HIMMAH akhirnya berakhir juga 26 Desember 2019 lalu. Aku memaparkan laporan pertanggungjawabanku sebagai bendahara umum, dengan konyolnya menjelaskan, menjabarkan, eh sudah ditutup, sudah minta maaf, lupa kalau belum memperlihatkan cashflow keuangan. Dibuka lagi dong ^^ babooooooooo, nan babooooooo hahahaha. Tidak ada masalah sih, mereka oke-oke saja melihat cashflow tersebut hahahah. Terima kasih sekali kepada mbak Fatimah yang selalu membantu aku dalam keuangan Himmah kalau aku bingung minta ampun dan mas Ezra yang puseng karena aku seceroboh dan semales itu huhu, serta kawan-kawan Himmahku yang lain uwu uwu. Maaf sekali karena selama menjabat menjadi bendahara umum dan pengurus 2018 aku tidak kontribusi apapun di konten pers huhu. Tengkyuuu buat Bila jugakkkkkkk uwuuuu, kita berdua cewek yang bertahan sampai akhir kemarin huhuhuhu.
satu tahun memegang amanah menjadi bendahara umum LPM HIMMAH akhirnya berakhir juga 26 Desember 2019 lalu. Aku memaparkan laporan pertanggungjawabanku sebagai bendahara umum, dengan konyolnya menjelaskan, menjabarkan, eh sudah ditutup, sudah minta maaf, lupa kalau belum memperlihatkan cashflow keuangan. Dibuka lagi dong ^^ babooooooooo, nan babooooooo hahahaha. Tidak ada masalah sih, mereka oke-oke saja melihat cashflow tersebut hahahah. Terima kasih sekali kepada mbak Fatimah yang selalu membantu aku dalam keuangan Himmah kalau aku bingung minta ampun dan mas Ezra yang puseng karena aku seceroboh dan semales itu huhu, serta kawan-kawan Himmahku yang lain uwu uwu. Maaf sekali karena selama menjabat menjadi bendahara umum dan pengurus 2018 aku tidak kontribusi apapun di konten pers huhu. Tengkyuuu buat Bila jugakkkkkkk uwuuuu, kita berdua cewek yang bertahan sampai akhir kemarin huhuhuhu.
![]() |
Gak ada foto berdua selain ini T_T |
![]() |
Amsyong ya |
“LPJ BENDUM DARI JAM 11.05-12.45
WKWKWK, LUPA DONG BELUM NGELIATIN
CASHFLOW, TAPI YA DISAMPAIKAN DONGSE ^^” – catatan saat LPJ Bendum di Al-Kindi 26
Desember 2019.
11 Januari 2019 akhirnya pengurus baru dilantik, aku serahkan semua tetek bengek bendahara umum kepada Monic sebagai pengurus baru, yang diketuai oleh Rosi, dan juga tetek bengek sisa divisi Sosmed kepada Alwan yang merupakan manajer KK alias divisi Sosmed yang berganti nama. DAAAN, berakhir total kebendaharaanku 23 Januari kemarin karena buku rekening serta ATM sudah official berganti ke pengurus baru. SELAMAT !
![]() |
LPJ sebagai Bendum HIMMAH 2019 HAHAHA |
11 Januari 2019 akhirnya pengurus baru dilantik, aku serahkan semua tetek bengek bendahara umum kepada Monic sebagai pengurus baru, yang diketuai oleh Rosi, dan juga tetek bengek sisa divisi Sosmed kepada Alwan yang merupakan manajer KK alias divisi Sosmed yang berganti nama. DAAAN, berakhir total kebendaharaanku 23 Januari kemarin karena buku rekening serta ATM sudah official berganti ke pengurus baru. SELAMAT !
Selamat
kepada diriku sendiri karena sudah bertahan sampai akhir, bisa dibilang
kuliahku sejalan dengan himmahku, dari Oktober 2016 hingga Desember 2019, dari
masih belajar Kimia Dasar sampai sekarang bermain-main sok serius di
laboratorium penelitian untuk menyelesaikan skripsiku, aku bertahan, dari
magang yang hanya menulis resensi hingga bendahara umum yang sama sekali tidak
berkontribusi.
Selamat
kepada para pengurus lama yang sudah bekerja keras dan ikhlas di LPM HIMMAH dan
selamat kepada pengurus baru yang akan bekerja lebih keras dan lebih ikhlas.
Semoga semua kegiatan ini menjadi salah satu amal ibadah kita di alam setelah
kematian.
OH
IYA
LPM
HIMMAH UII sedang membuak open
recruitment pengurus baru 2020 loh!
Sila
berkunjung ke instagramnya! ^^
@himmahonline
LINK FORM PENDAFTARAN : http://bit.ly/Oprechimmah
(klik di sini biar gak usah copas)
@himmahonline
LINK FORM PENDAFTARAN : http://bit.ly/Oprechimmah
(klik di sini biar gak usah copas)
Sayonara,
Himmah!
Niken
Caesanda Rizqi, soon to be S, Si.
Few pics that I saved
![]() |
Musang pertama aku, 2017 |
Musang 2018, ini sudah pindah tempat di sekre atas |
I thought, it was the last Musang, but *laughs in Dowoon's way* |
![]() |
Musang terakhir aku, 2019 |
Komentar
Posting Komentar