Bloody
Wedding Dress
Moon Chae Won | Song Joongki | Park Shi Hoo
Cho Kyuhyun | Victoria Song
Dan ini juga terinspirasi dari salah satu OST
Dhadkan hehe (saya penggemar India hehe). Dan sisanya terinspirasi dari semua
cerita-cerita yang pernah saya baca. Tidak bisa saya sebutkan satu persatu
hehe. Cast milik Tuhan YME. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Sekali lagi
saya tekankan saya terinspirasi dari FF dan cerita-cerita yang pernah saya
baca(!!!)
Selamat menikmati J
“Woah, gaun
pernikahan ini sangat cantik. Sungguh ini sangat cantik.” Pekik seorang gadis
berambut hitam yang dia ikat ekor kuda dengan poni yang menutupi dahi indahnya.
“Victoria eonni, apa kau tak tahu mengapa gaun ini
ada disini?” tanya gadis berambut sebahu yang tubuhnya lebih tinggi itu
Victoria
mengerutkan dahinya, “Memang apa?”
“Heish, aku dengar dan baca dari internet
gaun ini gaun kematian.” Jawab gadis berkulit kecoklatan yang berdiri disamping
kirinya itu
“Luna eonni benar! Aku juga pernah baca 5
tahun yang lalu ada yang memesan gaun ini lalu dia taruh dirumahnya dulu dan
malamnya dia dimimpikan oleh seorang gadis berwajah pucat pasi dengan perut
terkoyak ih jinjja scary!” gadis
bernama Sulli itu bergidik ngeri membayangkan apa yang pernah dibacanya
“That’s right! Makanya aku ikut kalian
kesini karena aku penasaran dengan gaun kematian ini. And that dress is absolutely gorgeus! Every bride-to-be wants to wear
it. Of course.” Sambung gadis keturunan Kanada yang berada disamping Luna.
“Jinjjayo?
Padahal aku ingin memakai gaun seperti ini saat aku menikah dengan Kyuhyun
nanti.” Ujar Victoria kecewa
“Eonni bisa memesan yang sama persis. Ya
kan?” tanya Sulli memastikan
“Tapi aku
benar-benar tertarik dengan yang ini.” Victoria terus mengusap kotak kaca yang
berisi gaun pernikahan indah itu.
“Eonni! Kau lihat apa yang ada dibagian
perut itu?” suara Luna memecahkan suasana
Keempat gadis
itu memperhatikan bagian perut gaun indah itu, terdapat banyak jahitan baru
yang jika dilihat sekilas masih tampak seperti aslinya.
“Aku dengar eh
aku baca katanya gadis yang memakai itu akan mengalami apa yang dialami pemilik
aslinya.” Suara Krystal kembali keluar saat mereka telah berada direstoran
dekat Seoul Horror Museum
“Memang apa yang
terjadi?” tanya Victoria yang sama sekali tak mengerti
“Mantan kekasih
si gadis datang ke upacara pernikahan mereka lalu merebut si gadis yang akan
mengucapkan sumpah-nya. Kemudian mempelai pria tiba-tiba mengambil pisau kue
lalu menusuk si gadis dan mantan kekasihnya menusuk mempelai pria…” Luna
menghela nafas lalu Sulli melanjutkan kisah itu
“Lalu mempelai
pria yang kebingungan bunuh diri dengan menusuk dirinya sendiri.” Ucap Sulli
menyelesaikan ceritanya dan memakan Red Velvet Cupcakes yang tersaji
didepannya.
Victoria
bergidik ngeri.
“Si mempelai
pria juga memakai pakaian yang sama dengan mempelai pria yang asli.” Tambah
Krystal setelah menelan Tiramissu Cake-nya
“Kalian sedang
menceritakan gaun kemarian itu?” tanya seseorang tiba-tiba membuat keempat
gadis itu berteriak terkejut
“AAAAAAAAAAH!!!!!”
“Sst! Aku
Kyuhyun! Aku Kyuhyun!” seru suara itu menenangkan semuanya
Victoria yang
berada disamping Kyuhyun langsung memukulnya keras, “Kau benar-benar
menjengkelkan!!”
Disambung dengan
jambakan Krystal yang membuat calon suami Victoria itu mengaduh minta ampunan.
“Kau membacanya oppa?” tanya Luna setelah Kyuhyun
memesan makanannya
Gelengan kepala
Kyuhyun membuat mereka kebingungan, “Aku salah satu saksi bagaimana pembunuhan
itu terjadi.”
Pernyataannnya
membuat mereka semua terdiam.
“Kwon Ji Eun,
Yoon Sungjae dan Lee Hak Yeon?” tanya Sulli bingung karena ada dua peristiwa
pembunuhan dengan gaun itu sejauh ini
“Moon Chae Won,
Song Joongki, Park Shi Hoo.”
“Mwo?!
Pembunuhan yang pertama?!” seru ketiga gadis Korea itu serempak membuat
Victoria mengerutkan keningnya kebingungan.
“Aku saudara
sepupu Moon Chae Won. Aku sahabat terdekat Joongki hyung dan rekan kerja Park Shi Hoo.” Suara Kyuhyun semakin lirih
sembari mengingat bagaimana tragisnya kehidupan orang-orang terdekatnya itu
Victoria memeluk
kekasihnya itu dari samping saat melihat mata Kyuhyun memerah.
“Joongki hyung dan Chae Won noona adalah sepasang
kekasih yang paling dinantikan pernikahannya dikeluarga besar kami maupun
Joongki hyung.” Kyuhyun mulai
menceritakan kisah cinta tragis itu membuat semuanya tertegun mendengarkan
“Semua berubah
saat Chae Won noona kecelakaan dan
kehilangan ingatannya…”
***
2006/01/01 02.00 am
Gadis bermata
bulat dengan pancaran yang indah bagai bulan purnama itu tersenyum manis
menatap sang kekasih yang memeluknya dalam kehangatan. Song Joongki.
“Aku
sangat-sangat-sangat mencintaimu oppa.”
Lagi-lagi dia mengatakan hal yang sama setelah melihat bagaimana pria dewasa
berwajah bocah itu melamarnya dengan hal yang sangat tak terduga. Karena 3
tahun menjalani hubungan sebagai sepasang kekasih dengan kematangan usia mereka
membuatnya tak berpikir dua kali untuk meminang sang gadis maupun menerima
pinangan sang pria.
Joongki
mengajaknya ke amusement park yang terasa sangat aneh karena pada malam
tahun baru bukannya ramai malah sepi, tak ada orang kecuali staff.
Lalu tepat 1
Januar 2006 kembang api itu meluncur ke langit dan meledak dengan bentuk
kata-kata yang membuat gadis itu menangis haru sekaligus jengkel.
Maukah kau menikah
denganku? Maaf yah karena aku langsung to the point. Kau tahu kan biaya-nya
sangat mahal dan menguras kantung hanya untuk melamarmu? Hahaha Aku tahu
sebenarnya kau tak akan menolakku meski hanya kuberi cincin dan setangkai bunga
mawar merah. Tapi, aku ingin semuanya special. Oiya aku lupa ini mahal. Jadi,
Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Merawat aku dan anak kita? Menemaniku
disaat aku senang maupun sedih? Suka duka? Tangis tawa? Susah Senang? Kita
bersama. Keluaga kecil kita. Aku hanya ingin mendengar mau atau ya! Aku tak
bercanda Moon Chae Won!
Joongki tertawa
malu tapi melihat Chae Won yang berjongkok dan menangis sesenggukan membuatnya
memeluk sang gadis.
Chae Won
mendongak dengan mata merah dan hidung mengeluarkan lendirnya membuat Joongki
tertawa lepas.
“Kau membuatku
jelek seperti ini Song Joongki! Kau harus menikahi aku!” ujarnya serak
Joongki
membulatkan matanya tak percaya, “Kau menerimaku?!” pekiknya senang
“Dasar bodoh!”
Chae Won berteriak kesal lalu memeluk Joongki dan menciumnya bahagia
Para pengunjung
yang telah duduk didalam cafeteria dan aula itu langsung berhamburan dan
bertepuk tangan membuat keduanya tersipu malu.
***
2006/01/03 07.30 am
“Cincinmu mana
sayang?” tanya Nyonya Moon sedikit panik saat melihat benda bulat berwarna
perak itu tak melingkar manis di jari putri-nya
Chae Won melihat
jarinya yang kosong lalu berbalik ke kamar mandi, “Aku menemukannya eomma!” teriaknya girang membuat ibunya
tersenyum lega sembari menyiapkan sarapan keluarga ‘bulan’-nya itu.
“Eomma, aku pulang!” teriak seorang
pemuda yang memasuki ruang makan lalu mencomot ayam goring yang baru saja
matang itu
“OMO! PANAS!!” pekiknya lalu membuka
mulutnya karena kepanasan
Chae Won tertawa
melihat kakaknya menderita itu lalu menepuk-nepuk punggungnya keras
“Aw! Aw!” gaduh
kakak beradik itu
“Belum resmi
menjadi dokter pulangnya selalu seperti ini. Bagaimana jika sudah diangkat.” Keluh Chae Won yang sebenarnya
khawatir dengan kondisi kakak laki-lakinya itu.
“Heish, aku yang
akan mengurus kelahiran keponakan pertamaku Nyonya Song!” ledeknya yang membuat
Chae Won tersipu lalu memukulnya ringan
Nyonya Moon
menggeleng senang, walaupun Chae Won melangkahi kakaknya tetapi mendengar akan
hadirnya seorang cucu membuat hatinya berbunga.
“Eomma akan sangat menanti Joongki atau
Chae Won junior, Chae Won-ah.” Nyonya Moon ikut meledek putrinya itu
“Appa! Kenapa lama sekali sih. Eomma Oppa terus meledekku!” rajuk Chae
Won melihat ayah-nya tak kunjung turun
Mendengar
rajukan putrinya itu Tuan Moon langsung turun sambil tertawa lepas.
“Jadi kau sudah
menyiapkan semuanya Chae Won-ah?” tanya Tuan Song antusias, dirinya juga sangat
menantikan pernikahan ‘Moon Song’ ini.
“Temanya bulan
bernyanyi kan?” Hee Jun kembali bicara setelah menelan nasi gorengnya itu
Chae Won
mengangguk membenarkan, Moon Song, Bulan Bernyanyi jika diterjemahkan satu
persatu dari bahasa Inggris.
Pernikahan
mereka tinggal menghitung hari.
Drrt-Drrt-Drrt
From : Stylist-nim
Chae Won-ah
bisakah kau kesini hari ini? Karena aku bingung untuk memilih mahkota yang
cocok.
Chae Won tersenyum
lalu menghabiskan sarapannya.
“Yeorobun, aku harus pergi sekarang.”
Ujarnya lalu menyalami keluarganya itu sebelum pergi dengan langkah bahagia
Nyonya Moon
tiba-tiba merasa tak enak melepas perginya Chae Won.
“Mengapa
perasaanku tak enak?” gumamnya membuat kedua pria dalam keluarganya itu
mengkerut dahinya bingung
***
KRING
KRING
KRING
Telepon kantor
Joongki terus bordering membuat pemiliknya yang keluar dari kamar mandi
langsung berlari mengangkat saat dia sadar sekretarisnya sedang cuti
melahirkan.
“Yobo—“
“Apa benar ini
Song Joongki?”
“Iya benar. Ada
apa?”
“Kami mendapat
laporan bahwa taksi yang dinaiki saudari Moon Chae Won mengalami kecelakaan.
Sekarang kami baru menemukan sopir taksi dan taksinya yang masuk kemasuk ke
jurang.”
“NE?”
“Sebentar tuang
Song. Apa? Tubuh Chae Won-ssi sudah
ditemukan? Iya, ini saya sedang berbicara dengan Tuan Song, rumah sakit mana?
Oke baik!”
“Chae Won
kecelakaan?!” pekik Joongki tersadar
“Sekarang Chae
Won-ssi sudah dilarikan ke Seoul
Medical.”
“Terima kasih.”
Keringat
membasahi seluruh wajah tampan Joongki, sekilas saja sudah dipastikan dia dalam
kepanikan tingkat tinggi.
Mobilnya melaju
tak terkendali, dia merutuk tak sabar saat kemacetan menghalangi jalannya.
***
Gadis berwajah
bulat itu tersadar membuat pria gagah yang berada disampingnya tersenyum
senang, dia mengusap matanya yang berair lalu menatap sang gadis penuh cinta.
Kepalanya yang
dililit perban membuat sang gadis mengaduh kesakitan tapi dia berusaha untuk
duduk dan mengenali pria tampan yang menatapnya bahagia itu.
“Nuguseyo?” tanyanya bingung
“Park Shi Hoo. Tunanganmu, Moon Chae Won.” Jawabnya bahagia sambil
mengangkat cincin yang tersemat di jemari manisnya. Bukan cincin yang sama,
lebih mewah dan mengagumkan.
Chae Won
tersenyum kecil lalu memeluk sang pria dan menangis dalam pelukannya.
“Aku takut oppa. Aku takut.” Lirihnya ketakutan
BRUK!
Pintu berwarna
putih itu terbuka menampakkan pria dengan kepanikan tingkat tinggi terdiam beku
melihat gadisnya memeluk pria lain. Bukan, dia bukan pria lain.
Dia Park Shi
Hoo. Kekasih sang gadis selama 5 tahun sebelum menjalin hubungan dengannya.
Mantan kekasih
Chae Won.
Pria yang sangat
mencintai Chae Won bagaimana dia mencintai gadis itu.
Pria yang selalu
menatapnya tajam.
Pria yang
mengatakan dengan jelas dan penuh penekanan bahwa, “Aku akan mengambil apa yang
menjadi HAK-ku Song Joongki-ssi. Moon
Chae Won adalah HAK-ku.”
Seketika kakinya
lemas, dan membuatnya bersimpuh gemetaran. Bukan, bukan karena kelelahan
berlari sejauh 50 km.
Bukan.
Tapi, dia
ketakutan.
Joongki takut
kehilangan gadisnya.
“Moon Chae Won…”
panggilnya lirih membuat pelukan keduanya berpisah sejenak
“Moon Chae Won…”
“Oppa, dia siapa?” tanya Chae Won kembali
bingung, kepalanya pening.
Shi Hoo yang
melihat Joongki tersungkur tersenyum mengejek lalu beralih menatap Chae Won.
“Dia temanku,
mungkin dia salah kamar. Kekasihnya sedang sakit di rumah sakit yang sama. Atau
dia ingin mengunjungi calon istriku ini.” Ujarnya manis membuat Chae Won
memandang Joongki simpati.
“Semoga
kekasihmu cepat sembuh.” Ujarnya manis pada Joongki lalu memeluk Shi Hoo
kembali.
Joongki
tersenyum pahit lalu mencoba berdiri namun kelelahan membuatnya tak kuat
menahan tubuhnya sendiri.
“Ayo bangun Song
Joongki.” Ujar suara berat yang tak asing ditelinganya.
Moon Hee Jun
membantu calon adik iparnya itu berdiri.
“Hyung…”
“Istirahatlah
dahulu, aku akan menyuruh office boy
mengambil mobilmu.” Sarannya lalu menuntun Joongki ke kamar-nya.
Hee Jun
meninggalkan Joongki sendiri yang mulai menangis.
Hatinya juga
perih mengingat bagaimana semuanya sudah terencana sampai semuanya kacau.
Tidak. Tidak terlalu kacau jika si brings*k Shi Hoo itu tak kembali dan
membual.
“Tapi keadaan
Chae Won-ssi tak memungkinkan untuk memaksanya mengingat semuanya dokter Moon.”
Ujar perawat Choi yang menemaninya memeriksa para pasien sekaligus menanyakan
pendapatnya pada perawat senior itu
“Apa dokter Kim
yang mengatakan itu?” tanyanya yang dijawab anggukan oleh perawat Choi
Seminggu berlalu
dengan peningkatan yang sama sekali tak ada.
Chae Won belum
mengingat apapun kecuali tentang pertunangannya itu.
Dia kehilangan
ingatan 4 tahun terakhir. Dia hanya ingat bahwa dia sudah bertunangan dengan
Park Shi Hoo, yang memang pernah mereka lakukan. 4 tahun yang lalu. Setelah itu
Park Shi Hoo menghikang selama setahun yang membuat gadis itu menderita lalu
bertemu dengan pria bak malaikat bernama Song Joongki. Namun, memorinya bersama
Joongki itu tenggelam entah kemana.
“Jadi kau tak
ingat apapun tentang Joongki.” Pernyataan itu seakan pertanyaan yang terus
diajukan setiap orang bertemu dengannya.
Nyonya Song yang
terus berada disamping Chae Won hanya bisa menghela nafas lelah, separuh hati
dia kasihan dengan Joongki separuhnya dia tak ingin Chae Won sakit karena saat
mengingat Joongki kepalanya langsung kesakitan.
“Eomma, pernikahanku tetap harus
mengikuti jadwal.” Chae Won bersikeras saat mereka mendiskusikan pernikahan
Chae Won dan Shi Hoo.
“Sayang kau
masih sakit.” Ujar Tuang Song mengingatkan putrinya itu
“Appa, inilah saat yang kunantikan. Aku
akan menikah dengan pria yang sangat kucintai, Park Shi Hoo. Lagipula kita
sudah menyiapkan semuanya, kan.” Jelasnya namun ada sedikit keraguan dalam
lubuk hatinya. Apalagi mengingat bagaimana pria bernama Joongki itu menatapnya
sedih dan kecewa.
Apakah
kekasihnya mirip dengannya? Wajahnya mungkin.
“Baiklah jika
kau masih keras kepala.” Ujar sang ayah merelakan putrinya menikah besok.
***
Joongki berjalan
sempoyongan kedalam aula megah dimana tempat mereka akan menikah sekarang
benar-benar sepi. Semuanya sudah tertata rapi namun tak ada. Tak ada apapun
kecuali kesakitan yang dia miliki.
“Chae Won-ah…”
teriaknya perih mengisi seluruh ruangan megah itu
Sementara disisi
lain Chae Won seperti mendengar seseorang memanggilnya dengan suara kesakitan.
Suara itu sangat
dikenalinya.
Suara itu yang
selalu membuatnya ingin disampingnya.
Suara yang
menenangkannya.
Tapi, suara siapa?
Suara Park Shi
Hoo tak seperti ini.
Chae Won
menggeleng pelan lalu mulai mengikuti arahan stylist-nya, sayang dia tak menyadari bahwa sang stylist juga bermuka muram.
“Kau harus
berbahagia Moon Chae Won-ssi.” Bisiknya lirih saat memakaikan anting pada Chae
Won
Chae Won
tersenyum dan mengangguk.
“Aku akan
bahagia, stylist-nim.” Ujarnya lalu
tertawa renyah.
“Bersama Song
Joongki.” Lirih sang stylist yang tak
terdengar oleh kebahagiaan Chae Won.
Shi Hoo
bercermin kembali, menatap pantulan tubuhnya yang gagah. Tegap dan menawan.
Pakaian Joongki
itu sangat pas untuknya.
“Memang ini
hak-ku.” Gumamnya mengejek seolah Joongki berdiri didepannya.
***
“Baiklah sebelum
pengantin wanita memasangkan cincin pada mempelai pria dengan tradisi yang ada
didalam keluarga Moon maka kita akan mendengarkan sebuah nyanyian dari tamu
special kita, Song Joongki.” Ujar MC pernikahan Shi Hoo-Chae Won dengan
gembira, menyembunyikan perasaan kecewanya.
Kyuhyun yang
mengantar Joongki duduk didepan piano miliknya itu menepuk pundak Joongki
memberikan semangat.
Alunan piano
berwarna putih itu mulai terdengar.
Siapa yang
mendengarnya akan berdesir hatinya.
Mereka akan
mengatakan bahwa nada-nada itu sangat menyedihkan.
“Bagaimana
mungkin dia membawakan lagu sedih?” Shi Hoo bertanya pada Chae Won yang
ternyata memperhatikan pria bernama Joongki itu.
Joongki mulai
bernyanyi…
Suaranya memang
tak sebagus Kyuhyun jika dalam hal menyanyi.
Namun yang
mendengarnya akan ikut menangis.
“You live in my heartbeat..”
“You whisper in my heart…”
“Come into my arms and dream on with me…”
Para hadirin dan
semua yang ada didalam gedung mewah itu terdiam.
Chae Won menatap
Joongki tak berkedip.
Pikirannya jauh
melayang entah kemana.
“Don’t hesitate…”
“Don’t fear the world…”
“Hear the cries of my heart…”
Matanya mulai
menggenangkan air. Kyuhyun yang hendak mengusap air mata Joongki ditahan oleh
Hee Jun.
Sakit itu mulai
menjalar ke otak Chae Won. Dadanya sesak mendengar nyanyian Joongki. Bukan,
bukan suaranya yang semakin serak tapi…ingatan itu kembali perlahan-lahan
“Don’t be angry with me, my love…”
“I can’t live this life without you…”
Perlahan Chae
Won melepas genggaman Shi Hoo yang tak menyadarinya.
Semua terfokus
pada Joongki.
“My eyes search
for you…”
“Come and meet
me…”
Tangannya
menyentuh dadanya yang sesak, kepalanya mulai bertambah sakit.
Namun, Chae Won
melangkah maju membuat semua tertegun dengan apa yang dilakukan calon istri
Park Shi Hoo itu.
Chae Won
berjalan kearah Joongki, memutarinya lalu memegang kedua pundak Joongki.
“Aku..aku ingin
mengatakan sesuatu padamu…”
“Aku….aku ingin
mengatakan bahwa…” suaranya tercekat, air mata memenuhi kedua insane itu
Joongki
melanjutkan nyanyiannya,
“Say nothing, keep quiet…” dia menyentuh
bibir Chae Won membuat Chae Won mundur beberapa langkah
“Let the heartbeats speak…” Joongki
memegang dadanya sendiri begitupun Chae Won. Keduanya merasa sesak.
“My beloved has returned!” kali ini
Joongki menatap Shi Hoo tajam, sebagaimana Shi Hoo menatapnya dahulu
“Streams of joy flow form my eyes.”
Joongki kembali tefokus pada piano milik Kyuhyun
Kali ini suara
piano mulai memelan dan Joongki menatap Chae Won penuh cinta
“Don’t ask how I’ve spent my days without you…”
baris itu mengakhiri nyanyiannya, begitu pula ingatan Chae Won kembali.
Gadis itu
langsung memeluk Joongki erat, namun sakit dikepalanya membuatnya tak sadarkan
diri.
***
Lagi-lagi bau rumah sakit. Pikir Chae Won sesaat dia mendapat
kesadarannya
Tapi, kali ini berbeda. Pikirnya lagi
Kali ini Joongki yang berada disampingku dan akan
melindungiku dari bajingan Shi Hoo.
Pikirnya kembali. Matanya memang belum kuat untuk membuka, namun kesadarannya
sudah kembali penuh, beserta semua ingatan yang sempat hilang.
Chae Won terus
berusaha untuk membuka matanya. Dia tersenyum melihat sesosok pria yang duduk
disamping tempat tidurnya sambil mencium punggung tangannya dengan lembut lalu
mengusapnya perlahan.
Namun, dia sadar
itu bukan Joongki.
Seringaian milik
Park Shi Hoo kembali ia lihat sekarang.
“A..apa…”
perkataanya terputus saat Shi Hoo langsung menusuk perut rata-nya
Dia masih
memakai gaun pernikahan yang ia pesan untuk pernikahannya dengan Joongki,
begitu pula Shi Hoo yang memakai pakaian yang seharusnya dipakai oleh Joongki.
Chae Won tak
bisa berteriak, suaranya memang belum pulih.
“Jika kau tidak
bisa menjadi milikku. Maka kau tak bisa menjadi milik siapapun, Moon Chae Won.”
Ujarnya penuh penekanan sembari mengocok perut Chae Won dengan pisau pemotong
kue yang memang ia pesan agar dibawakan pisau yang sangat tajam.
Chae Won
menangis kembali. Bukan, bukan karena kesakitan. Tapi, kekecewaannya yang
terlalu dalam.
“Kau tak
mencintaiku.” Ujarnya kepayahan dan melotot pada Shi Hoo
Shi Hoo
tersenyum senang, dia mengangkat pisau itu lalu menggores pipi Chae Won.
“Sayang jika tak
semuanya aku rusak.” Ujarnya datar
“Aku tak ingin
saat pemakamanmu orang-orang masih bisa menyukaimu karena wajah cantikmu ini.”
Kali ini pipi kirinya yang digores lebih dalam
Argh!
Jika dapat, Chae
Won ingin menggeram.
Namun terlalu
sakit untuk menggerakkan bibirnya.
Shi Hoo mencium
Chae Won dalam, lalu melepasnya.
“Kurasa kau
sudah diujung maut.” Peringat Shi Hoo
Mata Chae Won
memang hampir menutup, tapi otaknya masih berjalan sempurna.
“Chae Won-ah!”
tiba-tiba Joongki datang dan menghajar Shi Hoo.
Baru 3 menit dia
meninggalkan Chae Won, pria brengsek itu sudah hampir membunuh sang kekasih.
Sembari
berteriak dan menekan tombol gawat darurat Joongki terus menghajar Shi Hoo.
Dia baru sadar
setelah melihat Chae Won, gadisnya telah tiada dengan kondisi yang sangat
mengenaskan. Ususnya keluar berantakan. Lambungnya pecah.
Joongki
menggeram berteriak, “MOON CHAE WON!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Shi Hoo yang
masih setengah sadar langsung menusuk punggung Joongki berkali-kali hingga pria
itu terkapar kearah Chae Won. Shi Hoo menyeringai mengejek, melihat bagaimana Joongki
masih menggenggam jemari Chae Won padahal dia sudah setengah mati.
Shi Hoo langsung
memotong tangan Joongki lalu jari-jari mereka berdua.
LIFT yang macet
membuat para dokter terlambat datang, para perawat yang harusnya ada di bangsal
VIP semuanya harus turun kebawah dan tidak ada seorang penjagapun di bangsal
VIP. Dimana bangsal itu sedang kosong kecuali pasien bernama Moon Chae Won.
Shi Hoo menutup
matanya lalu membukanya lagi beberapa kali.
Ketika dia
melihat Joongki terkapar mati, lalu melihat Chae Won juga sudah tak ada. Shi
Hoo tersadar apa yang ia perbuat.
Dia panik, darah
ada dimana-mana.
Pisau yang
dipegangnya langsung terjatuh. Shi Hoo mengambilnya lagi lalu menusuk perutnya
berkali-kali, sama seperti apa yang dia lakukan pada gadis yang sangat
dicintainya itu.
Shi Hoo memotong
jarinya sendiri, raungannya tertahan dengan bagaimana dia menggigit bibirnya
sendiri hingga mulutnya penuh darah.
Lalu, semuanya
gelap beberapa saat Shi Hoo mendengar teriakan para dokter dan perawat.
***
Kyuhyun mengusap
matanya yang terus mengeluarkan cairan bening itu mengingat dia yang menemani
Chae Won namun ia sedang mengurus administrasi.
Dia yang
tangisannya paling meraung saat menemukan ketiganya sudah tak bernyawa.
“Oppa, mianhae.” Ujar keempat gadis itu
menenangkan Kyuhyun
Kyuhyun
tersenyum tipis lalu menggeleng, “Maaf aku tak menceritakannya padamu Vic. Aku
hanya tak sanggup mengingatnya dan inilah waktu yang tepat kurasa.”
Victoria memeluk
Kyuhyun lagi, kali ini ketiga sahabatnya juga ikut memeluk kekasih Victoria
itu.
“Seoul Horror Museum terbakar! Bagian
gaun kematian terbakar habis!” teriak seorang pria setengah baya yang memasuki
restoran.
Semua yang ada
direstoran terkejut termasuk kelima orang itu.
Kyuhyun
tersenyum tipis, dia mengingat bagaimana dia membakar bagian ‘gaun kematian’
tersebut.
Tak ada yang
tahu. Karena tak ada yang berani menaruh cctv di area ‘gaun kematian’ yang
sekarang hangus itu.
“Kalian
bertiga…berbahagialah disamping Tuhan.” Bisik Kyuhyun dalam hatinya.
END
A/N : Lagu yang
dinyanyiin Joongki diatas itu…lagu dari OST Dhadkan yang Tum Dil Ki Dhadkan
Mein versi SAD yah…
hiks..hikss. sad ending
BalasHapusditunggu kisah lainya ne!!
kekekekeke iyaw jomblo sih jadi baperan gini ><
Hapus