Disclaimer : Hi guys! For the first time yah aku post kyutoria fanfict hahaha lagi kesemsem aja sama merekaoiya endingnya Seokyu yaaa
do'ain Victoria biar cepet sembuh yah :) sama Sulli juga biar sembuh penyakit sintingnya dia /? plsjanbashakusullifans ahahaha
Yaudahlah check it out aja tapi ini bukan ff yang berteaser kemare :p
Kripik saran kalo emang dibaca yaaaaw
Ide? Campur aduk tapi 80% murni otak jenius saya hahahaha oiyaw yang tentang dasi-dasi itu aku ambil dari scene Reply 1997 pas Shi Won ngasih dasi ke kakaknya yang diperankan In Guk (lupa nama tokohnya apa)
Terima kasih!^^
2223
Cho
Kyuhyun | Song Qian | Seo Joohyun
“Orang bilang jika
seorang gadis memberikanmu sebuah dasi sebagai hadiah itu artinya dia ingin kau
menikahinya. Tapi, bagiku sebuah dasi adalah tanda perpisahan.” Kyuhyun menatap
danau didepan kami dengan tatapan kerinduan. Aku tidak tahu maksud dari
perkataan pria yang sangat aku sukai ini. Iya aku suka dengannya dari awal kami
bertemu di kantor, dia bekerja satu kantor denganku hanya beda divisi.
Dia mengatakan hal ini
untuk pertama kalinya karena hari ini hari ulang tahunnya. 2 Februari. Ulang
tahun pertama yang aku rayakan dengannya, maka dari itu aku memberikan kejutan
kecil untuknya. Sebuah kue berbentuk hati dengan lilin berangka 29 dan sebuah
kotak kecil berisi dasi berwarna merah. Yang kutahu dari temannya Kyuhyun
sangat menyukai warna merah. Tapi, aku tak tahu mengapa dia terlihat sangat
sedih sekarang.
Kyuhyun menoleh dan
seketika membuatku terkejut sekaligus malu karena ketahuan memperhatikan
wajahnya.
Dia tersenyum tipis,
“Haruskah aku menceritakan kisah sedihku padamu Seohyun-ssi?” tanyanya lirih. Aku mengangguk semangat.
‘Bodoh! Kau seharusnya mengatakan tidak dan membuatnya senang bodoh!’
pekikku dalam hati
“Tapi sebelumnya apa
kau tahu apa arti memberikan dasi pada pria dewasa huh?” tanyanya bingung
“Eumm, aku tahu.”
Jawabku kecil lalu kulihat dia tersenyum lalu lalu lalu dia mengacak rambutku
dan dia mulai menceritakan apa isi hatinya.
“Aku mencintai seorang
gadis…” ujarnya lirih
***
“Ini untukmu!” dengan
susah payah Kyuhyun menangkap kotak kecil berwarna merah lemparan gadis
berkucir kuda itu
BUG!
Seketika pemuda itupun
jatuh membuat si gadis tertawa terpingkal
“Yah! Begitu saja tak
bisa dasar bodoh!” candanya lalu membantu sahabatnya itu bangun
Kyuhyun melirik sinis
lalu dibalas si gadis dengan sinis pula
“Mwo?!” desisnya lalu keduanya tertawa
“Kau mau es krim apa? My treat!” Tanya si gadis dengan senang
lalu merangkul Kyuhyun yang jauh lebih tinggi darinya
“Qian!” belum sempat
mereka pergi seorang pemuda tampan menghampiri mereka membuat gadis bernama
Qian itu berhenti lalu tersenyum padanya.
“Hi! Oppa!” Dia melambai senang membuat Kyuhyun kesal
“Kalian mau kemana?”
tanyanya dengan senyum yang lebih lebar
“Oh? Kami mau ke kedai
es krim depan sekolah. Kyuhyun ulang tahun hari ini. Jadi, seperti ritual biasa
aku akan mentraktirnya.” Jelas Qian senang
“Oh, bukannya yang
ulang tahun harus membayarnya?” tanyanya bingung
Kyuhyun yang kesal
karena eksistensinya mulai memudar dari perhatian sahabatnya itu langsung
menurunkan tangan Qian dan menjelaskan pada pemuda pengganggu itu.
“Dengar yah Zhoumi
meskipun kau lebih tua dariku tapi kita satu angkatan jadi aku malas
memanggilmu hyung.”
“Hah?”
“Kyuhyun!”
“Itu ritual kami
berdua! Aku dan Song Qian! Jika salah satu kami berulang tahun maka sahabatnya
lah yang akan mentraktir bukan yang berulang tahun. Jadi bisakah kau tinggalkan
kami berdua dan menikmati ritual kami sendiri.” Qian menatap sahabatnya itu tak
percaya, Kyuhyun mengatakannya dengan nada yang amat tidak sopan.
“Baiklah, maafkan aku
karena mengganggu.”
“Tidak apa—“
“Terima kasih jadi kami
pergi dulu, Zhoumi-ssi.” Kyuhyun
memutus pembicaraan Qian lalu menggeret gadis Tiongkok itu pergi bersamanya
“Kau menyebalkan sekali
tuan Cho!” desis Qian kesal, Kyuhyun hanya memeletkan lidahnya
“Qian nanti malam aku
akan menelfonmu!” teriak Zhoumi yang membuat Kyuhyun langsung menutupi kedua
telinga Qian.
***
“Kedengarannya
menyenangkan mempunyai sahabat seperti Qian.” Ujar Seohyun yang membuat Kyuhyun
tersenyum dan mengangguk
“Dimana dia sekarang?”
“Dia berbahagia.”
“Benarkah?”
“Ya.”
“Kau merindukannya?”
“Sangat.”
“Eum…”
“Kenapa kau tak bertemu
dengannya untuk mengobati rindumu?”
“Sudah kucoba berulang
kali untuk bertemu dengannya tapi semua gagal dan melarangku.”
“Mengapa?”
“Kau akan tahu.”
***
Kedai es krim kali ini
cukup sepi membuat mereka seperti sepasang kekasih muda-mudi yang sangat
bahagia
“Nah, sekarang buka
kadoku itu.” ujar Qian semangat
Kyuhyun mengangguk lalu
membukanya dengan hati-hati, setengah terkejut saat menemukan sebuah dasi merah
yang sangat indah dari kain berbahan lembut
“Bagus bukan? Aku
memilihnya sendiri dari berbagai toko. Melelahkan!” dumel gadis bermata bulat
itu pura-pura kesal
“Mengapa kau memberikan
ini?” Tanya Kyuhyun masih tak percaya
“Heish, apakah terlalu
sulit untuk mengucapkan sebuah terima kasih untukku huh?!” Qian menyentil
kepala sahabatnya itu
“Heish, sakit tau!”
desis Kyuhyun kesal
“Apa kau tak tahu arti
dari memberikan dasi ini?” Tanya Kyuhyun kali ini dengan nada serius membuat
Qian melongo dan mengedipkan mata bulatnya bingung
“Memang apa?” tanyanya
lirih membuat Kyuhyun tertawa kecil lalu mengacak rambutnya dan mencubit pipi chubby nya itu
“Dasar kau! Katanya
tahu berbagai tradisi di Korea nyatanya tak tahu hal se-sepele ini.” Ejek
Kyuhyun membuat Qian memanyunkan bibirnya kesal
Qian. Song Qian, gadis
cantik itu memang bukan orang Korea asli. Dia pindahan dari Tiongkok tepatnya
Qingdao. Ayahnya yang memang owner dari bisnis kain internasional membuat gadis
itu harus ikut kemanapun dia pergi. Kali ini ayahnya bertahan di Korea tepatnya
Seoul. Sejak kelas dua dia pindah ke salah satu SMA favorit di Seoul yang
membuatnya bertemu dengan Kyuhyun, teman sebangkunya itu.
Qian yang ceria dan
mudah bergaul sangat berbanding terbalik dengan Kyuhyun si mulut kasar serta gamer pendiam itu. Setelah kejadian demi
kejadian mereka lalui bersama akhirnya mereka bisa menjadi sahabat yang tak
terpisahkan, begitu pendapat teman-temannya.
Hingga kelulusan mereka
satu minggu yang lalu keduanya masih bersahabat baik.
“Sini kupakaikan!” Qian
mengambil dasi itu dari tangan Kyuhyun lalu memakaikannya dileher pemuda tampan
itu. Mereka masih memakai seragam SMA.
Jarak wajah mereka yang
hanya beberapa centi membuat wajah
Kyuhyun panas.
Gadis itu tidak peka,
dia sama sekali belum tahu perasaan sahabatnya itu. Kyuhyun sangat mencintai
Qian. Teman-teman selalu mengatakan itu, mereka dapat melihat bagaimana Kyuhyun
menatap Qian.
“Nah, gantengnya Cho
Kyuhyun dengan dasi ini.” Puji Qian setengah terpaksa karena bercanda lalu
tersenyum lebar
“Aku bercanda tuan
Cho.” Ujarnya senang melihat Kyuhyun terbengong
“Jika kau bertanya
maksudku membelikan dasi ini karena aku ingin melihatmu sukses dimasa depan
menggunakan dasi ini. Memimpin karyawanmu dengan wibawa dan gagah.” Jelasnya
senang sambil merapikan rambut Kyuhyun yang berantakan
Kyuhyun menggeleng
kecil mendengar pengakuan Qian, lalu tertawa.
Kali ini Kyuhyun
mendudukan Qian dipangkuannya, membuat gadis itu membeku lalu perlahan pipinya
memerah.
“Kau tahu apa artinya
ini Song Qian?” bisiknya lembut, tangannya menggenggam dasi merah itu dan
membawanya ke wajah si gadis
Qian menggeleng lagi,
“Artinya kau ingin menikah denganku bodoh!” kali ini bisikan Kyuhyun membuat
Qian terkejut lalu memukul kepala Kyuhyun berkali-kali membuatnya meminta ampun
“Kau lebih bodoh Cho
Kyuhyun!” pekiknya kesal lalu keduanya tertawa
***
“Kau mencintainya?”
“Sangat.”
“Mengapa?”
“Maksudmu?”
“Mengapa kau sangat
mencintainya dan ingin menemuinya walaupun semua orang mencoba menggagalkanmu.
Sedangkan kau bilang dia sudah bahagia. Seharusnya kau senang karena dia sudah
bahagia.”
“Kau tak tahu.”
“Aku tak mau tahu! Kau
egois!” pekikkan Seohyun membuat Kyuhyun sedikit terkejut
Dia tahu gadis itu
menyukainya, tapi bagaimanapun juga hatinya telah dibawa oleh Qian.
“Dia telah bahagia
dengan Tuhan di surganya.” Ucapan Kyuhyun membuat Seohyun yang akan pergi
terdiam kaget.
Air mata pria itu
mengalir hangat membuat Seohyun terluka.
“D…dia..dia meninggal?”
gumam Seohyun lirih, Kyuhyun mengangguk kecil.
“B..bagaimana bisa?”
***
“Apa kau tak ingin
menikah denganku?” Tanya Kyuhyun saat mereka sampai didepan rumah megah milik
orang tua Qian. Rumahnya bahkan lebih megah dari rumah gadis Tiongkok itu
karena orang tua Kyuhyun adalah salah satu orang terkaya di Korea tapi
kehangatan keluarga gadis itu yang membuat rumah ini lebih berwarna. Memang
orang tua Qian sangat sibuk tapi ayahnya selalu menyempatkan untuk mempunyai family time bersama mereka, nyonya Song,
Qian dan adik laki-lakinya yang hanya berbeda satu tahun dari mereka bersama
Kyuhyun karena orang tuanya sangat sibuk.
Qian tertawa terbahak
mendengar pertanyaaan sahabatnya itu, “Apa kau demam tuan Cho?” dia memeriksa
dahi Kyuhyun masih tertawa
“Aku serius Song Qian.”
“Aku tak tahu bahwa
kelulusan membuatmu sangat dewasa seperti ini hahaha.” Lagi-lagi dia tertawa
membuat Kyuhyun gemas, dia sangat menyukai tawa gadis itu. Apalagi caranya
berbicara bahasa Korea dengan penuh aegyo
yang membuat para siswa dari kelas lain jatuh hati padanya.
“Tuan Cho aku akan
pulang ke Qingdao nanti malam untuk mengambil semua berkasku karena aku akan
melanjutkan study ku di Paris. Kau tahu itu kan?” perlahan tawanya mereda
berganti dengan pembicaraan serius. Sebenarnya Qian tahu bagaimana Kyuhyun
sangat mencintainya, namun dia tak mau Kyuhyun tersakiti karena pasti ada
perpisahan sebelum mereka meraih kesuksesannya. Dia sendiri sangat mencintai
pemuda itu.
“Qian aku tahu kita
akan berpisah terlebih dahulu untuk meraih kesuksesan kita. Aku sadar aku belum
bisa apa-apa tanpa kedua orang tuaku.”
“Qian, aku tahu
sebenarnya kau tahu kan aku sangat mencintaimu. Kau juga begitu sebaliknya
padaku kan?” ekspresi wajahnya penuh dengan pengharapan, berharap? Dia selalu
berharap akan berakhir bahagia dengan gadis cantik ini.
Qian tertawa kecil,
lalu menganggukan kepalanya membuat poni khas-nya itu terayun menggemaskan.
“Kau mencintaiku juga?”
Kyuhyun tak percaya pada reaksi Qian
“Heish, kau tahu itu
100% Cho Kyuhyun!” ujarnya sinis lalu mengacak rambut Kyuhyun gemas
Pemuda 18 tahun itu
langsung memeluk gadis yang akan menyusul 18 tahunnya besok.
“Heish, lepaskan aku
bodoh! Kau ingin membunuhku?” desis Qian dibalik senyum bahagianya.
Cinta mereka tak
bertepuk sebelah tangan meski takdir belum mengatakan SAH di altar pernikahan.
Kyuhyun tersenyum sapi
melepas pelukannya itu. Pelukan terakhirnya.
“Lalu bagaimana aku
mentraktirmu besok? Kau kan masih ada di Qingdao yeobo-yah.” Kyuhyun mengerucutkan bibirnya
“Yah! Siapa yang mengijinkanmu memanggilku yeobo, bodoh!” Qian memukul belakang kepala Kyuhyun lagi,
membuatnya memekik kesakitan.
“Heish, bagaimana bisa
aku mencintai gadis kasar sepertimu.” Ucapnya kesal
“Itu special treatment-ku tuan Cho!” bangga
Qian
“Oh iya, nanti malam
berarti kau tak bisa hadir di pesta ulang tahunku kan? Dan aku tak bisa
mengantarmu ke bandara?” tanyanya tak percaya.
Qian mengangguk, “Tak
masalah. Aku kan akan kembali dan menikmati liburanku bersamamu bodoh.” Ujar
Qian menenangkan
Kyuhyun tersenyum
senang, “Aku pegang kata-katamu ini Ms. Cho!” ujarnya menggoda
“Yah!”
“Biasakanlah telingamu
dengan gelar ini.”
“Yah!”
“Sudahlah masuk dan
istirahat. Foto dan kirimkan selca monyongmu jika sudah di Qingdao. Paham?”
perintah Kyuhyun protektif
“Paham tuan Cho.”
Ujarnya semangat, karena protektif Kyuhyun mulai kambuh lagi.
“Aku masuk dulu
yeobo-yah~” Qian menggoda Kyuhyun yang membuatnya tersenyum senang. Belum
sampai tiga langkah dia kembali lalu mencium bibir Kyuhyun cepat dan berlari
kedalam membuat Kyuhyun membeku.
***
“Uri first kisseu. And last kisseu.” Kyuhyun menutup kedua matanya
membiarkan genangan cair itu kembali mengalir untuk kesekian kalinya.
Jemarinya menyentuh
bibirnya yang bergetar menahan tangis.
11 tahun berlalu
Tapi cintanya sama
sekali tak memudar, dia sangat mencintainya. Dia sangat merindukan Qian.
Semua tentang gadis itu
masih ada didalam lubuk hatinya yang terdalam.
Gadis Tiongkok itu yang
merubah pandangannya dalam hidup.
Menemaninya dalam
kesepian, membuat perubahan besar dalam hidupnya.
Membuat nilai sikap
yang semula E menjadi A.
Membuat nickname si
kasar Cho menjadi gamer ramah
Kyuhyun, membuat si pintar yang congkak menjadi guru saat kelas tambahan atau
pelajaran kosong.
Semua perubahan baik
itu terjadi karena Tuhan mengirimkan Song Qian dalam hidupnya.
Dia menghargai uang
satu won bagi orang tak punya, dia menghargai sebuah kata ‘terima kasih’ , dia
menghargai peluh dan helaan nafas lelah kedua orang tuanya.
Dia menghargai Tuhan
dan hidupnya.
Sampai Tuhan kembali
mengambil malaikatnya untuk pulang bersama keluarga mereka. Semua.
Tuang Song, Nyonya
Song, dan kedua anaknya.
Kecelakaan pesawat itu
tak dapat terhindarkan.
Tak ada masalah dengan
pesawatnya.
Tak ada bom.
Tak ada cuaca buruk.
Tak ada yang menemukan
penyebab meledaknya pesawat mewah tersebut.
“Bagaimana kalau Qian
ternyata masih hidup Kyuhyun-ssi?”
Seohyun bersuara kembali.
Pertanyaannya membuat
Kyuhyun tertawa, “Itu yang selalu aku pikirkan.”
“Tapi, aku melihat
sendiri mayatnya dikubur disamping ayahnya, disamping ibunya, disamping
adiknya.” Suaranya tercekat saat mengatakan kenyataan pahit ini
“Mungkin itu bukan
jasadnya, pesawatnya meledak pasti terbakar dan hangus.” Sekarang Seohyun
seolah-olah membela pemikiran Kyuhyun. Gadis 26 tahun itu seolah membela bahwa
Qian masih hidup dan Kyuhyun berhak berbahagia dengan gadis yang dicintainya
itu.
Kyuhyun lagi-lagi
tertawa. Pedih.
Masa lalunya selalu
mengiringi masa depannya.
Kali ini dia menatap
Seohyun yang jelas melihatnya menangis, begitupun gadis itu. Air mata masih
mengalir dikedua insan Tuhan tersebut.
“Dia sangat cantik meski
dengan sedikit luka diwajahnya. Keluarga Song terlihat damai dalam kematian
mereka. Mereka sama sekali tak terbakar. Hanya sedikit luka yang sangat amat
dapat kita kenali.” Air mata terus mengalir dikedua matanya, semakin deras.
Suaranya semakin tercekat.
“Tuhan sangat
menyayanginya.” Serak Kyuhyun lirih
“Tuhan sangat
menyayangi keluarga Song, Seohyun-ssi.”
Seluruh tubuhnya bergetar mengingat bagaimana prosesi pemakaman mereka.
Mereka memang tak
dibakar, Kyuhyun memintanya.
Supaya dimakamkan saja.
Karena dia tahu bahwa
manusia berasal dari tanah dan akan kembali kedalam tanah.
“Oh Tuhan….” Rengek
Kyuhyun seperti bayi yang kelaparan
Dia kelaparan akan
hadirnya malaikat seperti Qian.
“Kyuhyun-ssi maafkan aku jika aku lancang seperti
ini.”
“Tapi…tapi…bisakah aku
menggantikan tidak maksudku untuk saat ini aku menjadi malaikatmu?” suranya
sangat pelan tapi Seohyun yakin Kyuhyun mendengarnya
Seohyun perlahan
mengusap air mata Kyuhyun dan membuka kedua telapak tangan yang menutupi wajah
tampannya itu.
“Besok Qian berulang
tahun.” Ujarnya yang membuat Seohyun terkejut
“Kami hanya berbeda
satu hari tapi aku selalu ingin dia memanggilku oppa. Dan dia melaksanakannya jika meminta sesuatu padaku.” Kyuhyun
tersenyum kecil mengingatnya membuat Seohyun sedikit terluka
“Kurasa hari ini aku
mendapat hadiah darinya.” Ucapan Kyuhyun lagi-lagi membuatnya bingung
“Dia meminta Tuhan
untuk memberiku seorang malaikat lagi.” Dia berdecak bangga
“Qian sangat
menyayangiku.” Ucapnya lagi lalu memeluk Seohyun
“Terima kasih karena kau
mau menjadi teman hidupku, Seo Joohyun.”
Komentar
Posting Komentar