Bojo Loro

“—Menerimanya sepenuh hatiku membimbingnya..”

Aku menyeringai kecil mendengar ucapan yang terdengar sangat tulus dari bibir pria tampan ini. Sedikit membuatku terhibur dengan ekspresi wajah bahagianya.

“ menyayanginya…”

Terdengar sangat tulus

“ menjaganya…”

Menjagaku? Seperti bodyguard? Atau satpam komplek? Jangan jangan anjing penjaga hahaha

“ dan tak akan pernah menyakitinya.”

Mungkin dapat dipercaya kau takkan menyakitiku, tapi jangan menangis dan memanggil ibumu jika perasaanmu terluka karenaku, anak manis.

Kapan acara busuk ini berakhir? Aku sudah tak tahan mengenakan pakaian sempit seperti ini dan melihat wajah-wajah yang terlihat bahagia—seperti waktu itu.

Aku benar-benar ingin tidur dan menikmati mimpi manisku…

Karena aku…

“Moon Chae Won-ssi?”

 “…”

“Moon Chae Won-ssi?”

“Ne?”

“Kau harus mengucapkan janji sucimu.”

“Ne?”

“Ehm.”

Aku mendengar dehaman kecil dari pria yang berdiri dihadapanku ini, terlihat kecewa melihat tingkahku. Ah, aku lupa. Aku sedang berdiri di altar penikahanku bersama

“Aku, Moon Chae Won berjanji akan menjadi istri yang baik, penuh perhatian, dan berusaha ada disaat suka dan duka, mencintai Song Joongki sepenuh hati, jiwa dan raga.”

Bah, bukankah janji suciku terlalu singkat? Aku tak peduli.

Yang penting aku terdengar tulus dan penuh cinta, ya kan?

Bisa kulihat dari senyuman pria tampan itu dan dia perlahan mendekat kearahku hingga bibir itu menempel di bibirku. Song Joongki, suami keduaku.