Tittle : The Killer
Author : Darkrainbovv
Cast : You'll find it by yourself
Disclaimer : Mau ucapin terima kasih dulu sama mbak chepe, mbak alfi, mbak nadiyah yang udah nyumbangin ide buat FF ini terutama mbak chepeyyy. Karakter artisnya hanya milik Tuhan YME dan mungkin OC nya juga hahaha. Okay, Happy Reading!!
“Sometimes the questions are complicated but the
answers are simple.” – Dr. Seuss
Chae Won mendengus kesal, sesekali dia menggigit
bibir bawahnya—menahan amarah yang mulai memuncak. Raut wajahnya berubah bosan
dan kesal karena rambutnya yang dipanjang dia urai dan dia keriting gantung itu
sudah lepek karena sinar matahari, belum summer dress putih tulang yang dia
kenakan juga ikut kusut karena berjalannya waktu.
Sekali lagi gadis cantik itu melihat jam tangan yang
melingkar dipergelangan tangan kirinya sebelum beranjak pergi dari café itu
karena dua jam menunggu pria yang mengajaknya bertemu dari aplikasi LINE itu
tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Dengan kesal dan sumpah serapah Chae Won berjalan
keluar café tanpa melihat kedepan, air matanya sudah menumpuk dipelupuknya.
BRAK!
Sial! Benar-benar sial! Umpatnya dalam hati saat dia
tak sengaja menabrak seseorang saat membuka pintu café dan mereka terjatuh
bersama dengan Chae Won berada diatas orang itu
Chae Won mendongakan kepalanya untuk melihat siapa
yang dia tabrak, seorang pemuda tampan-lah yang ia tabrak.
Apakah dia manusia? Oh Tuhan! Aku menabrak seorang
pangeran!! Oetoekke?!!
Mata gadis itu seolah terkunci dengan pandangan
teduh dari pemuda yang ia sebut pangeran tersebut.
“Pemilik café?! Apakah anda mendapatkan sepasang
karpet tebal yang menghalangi jalan pengunjung?” teriakan seorang gadis dengan
logat Busan yang masih kental-nya itu menyadarkan Chae Won dan pemuda itu.
Mereka mengerjapkan matanya dan saling mendorong
melepaskan diri. Decakan kecil gadis itu membuat Chae Won dan si pemuda menoleh
pada gadis yang berjalan masuk kedalam café tersebut. Pemuda itu merasakan
perasaan aneh saat melihat punggung gadis itu dan mendengar suaranya, namun
segera ia tepis saat sebuah tepukan menyadarkan lamunannya.
“Oh? Mianhamnida
Agassi.” Kata pemuda tampan itu sambil menunduk dalam membuat Chae Won
tersenyum karena kesopanannya
“Ah, gwenchanayo…aku
tidak terluka karena kasur empuk sepertimu.” Canda Chae Won yang membuat pemuda
itu mendongakan kepalanya menatap Chae Won dalam
Lagi-lagi mata mereka terkunci satu sama lain, dada
mereka berdegup kencang seolah akan meledak.
“Oh, namamu siapa?” tanya Chae Won saat mereka sudah
duduk dibangku taman dekat café tersebut
“Song Joongki imnida. Kau?”
“Namaku Chae Won, Moon Chae Won.” Jawabnya sambil
tersenyum
Joongki menoleh kearah Chae Won terkejut karena dia
mengingat sesuatu.
“Jadi kau Moon Chae Won?” gadis itu mengangguk tak
mengerti karena Joongki menepuk dahinya sendiri
“Aku teman dari Kim Jonghyun yang mengajakmu bertemu
di LINE.” Mata Chae Won membulat terkejut sekaligus kesal karena mengingat
waktunya terbuang sia-sia
“Maafkan sahabatku itu ya Moon Chae Won-ssi, dia
memang seperti itu. Bukan karena dia mempermainkan wanita tapi karena dia orang
yang sibuk jadi dia memintaku untuk menemuimu.” Jelas Joongki dengan nada
bersalah
“Setelah dua jam aku menunggu si kunyuk itu
datang?!” pekik Chae Won tak sadar.
Chae Won membekap mulutnya sendiri, dia tak sadar
mengatakan kata kasar itu didepan pemuda yang membuat hatinya meleleh itu.
Sedangkan Joongki tertawa kecil mendengar perkataan Chae Won, sudah berapa kali
dia mendengar wanita yang Jonghyun akan kencani memanggilnya dengan panggilan
kasar itu.
“Ups, sawry!” Chae Won menyengir sapi membuat
Joongki tertawa gemas
§
“Satu Moccahino full cream dan Tiramissu cake.”
Pesanku pada pelayan yang berdiri dihadapanku ini
“Atas nama siapa nona?” tanyanya ramah
“Lee Shin Ra.” Pelayan itu mengangguk dan tersenyum
ramah
Aku menghela nafas panjang sembari menunggu
pesananku tiba. Benar yang dikatakan Jinri dan Soojung tentang orang-orang
Seoul yang mesum. Baru sehari aku disini aku sudah melihat orang berpelukan
didepan café! Bayangkan saja! Mesum sekali!
“Nona pesanannya sudah siap.” Suara pelayan ramah
itu membuatku tersadar dari lamunanku dan tersenyum padanya sambil mengucapkan
terima kasih.
“Appa!
Belum kuliah pun aku sudah merindukanmu!” rajukku manja pada foto selca ku dan
ayah yang kujadikan wallpaper
diponselku ini.
Aku mengunyah tiramisu cake ku dengan lambat karena
terus memperhatikan adegan potong-memotong manusia yang dihidangkan oleh televisi
LED sejauh 5 meter dihadapanku ini.
Pelanggaran pertama : Tidak menonton video horror
dan pembunuhan. Appa, untuk yang ini
aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Mianhaeyo
hahaha
§
Kring! Kring! Kring!
Hsst! Berisik sekali jam weker jelek ini! Masih pagi
juga!!
“Appa~~
aku masih libur kan~~” ocehku sambil menggeliat seperti ulat
Libur? Appa?
Aku?
“KULIAH!!!”
Aku mengunyah roti selai kacangku sambil memasang
sepatu flat yang terasa kekecilan.
“Seret
banget sih!!” rutukku lalu dengan terburu-buru aku mengambil tasku beserta
peralatan ospek-ku dan keluar sambil mengunci pintu kamar kost-ku.
“Kemana sih semua orang? Sepi banget?! Apa aku yang
terlalu…siang?” gumamku sendiri sambil berjalan cepat kearah halte bus. Kulirik
jam tangan penguin yang melingkar dilengan kiriku, 5 menit lagi acara akan
dimulai dan sekarang aku disini masih menunggu bus pemberangkatan terakhir.
“ANDWAEEE!!”
pekikku sambil mengacak-acak rambutku yang memang masih berantakan
§
Shin Ra terus berlari dengan kecepatan penuh sambil
memeluk tasnya dengan erat agar tidak jatuh.
Terlambat 15 menit! Terlambat 15 menit!
Kata-kata itu terus berputar dipikiran Shin Ra,
membuatnya semakin mempercepat larinya.
“Stop disitu!” teriak seorang senior yang membuat
Shin Ra menghentikan larinya dengan mendadak.
Hampir saja dia terjengkang kedepan jika tak ada tangan kekar yang
menahan—memeluknya.
Shin Ra memainkan mulutnya seperti mengumpat namun
dengan pasti dia melepaskan tangan kekar itu dan mendongakkan kepalanya,
seorang pemuda tampan berdiri dihadapannya masih dengan memegang kedua bahu
Shin Ra.
Shin Ra mengerjapkan matanya kebingungan, jantungnya
berdebar kencang karena kelelahan atau karena pandangan mematikan dan senyum
menawan pemuda yang masih menyentuhnya itu?
“Yah! Kau siswi terpintar dari Busan itu yah?” suara
seorang pemuda dibelakang pemuda tampan itu membuat keduanya tersadar dan Shin
Ra menghempaskan kedua tangan pemuda tampan itu.
“Heish…” desis Shin Ra
“Oppa wae? Aku hanya terlambat sebentar…kumohon
biarkan aku mengikuti acara ini untuk sekarang. Hukumannya akan aku terima tapi
jangan sekarang okay?” gadis itu
berjalan melewati pemuda tampan yang terus menatapnya dan merajuk sekaligus
memelas pada pemuda yang memakai jas almamater Sungkyungkwan itu dengan
nickname BlingBling Jjong.
Jonghyun berdecak kesal namun wajah memelas Shin Ra
membuatnya luluh dan mengangguk-angguk.
“Assa! Gamsahamnida Beuling-Beuling Oppa! See You!!”
seru Shin Ra senang dan berlari melewati Jonghyun—yang masih berdiri kaku memandang Joongki—dan
bergabung dengan rombongan peserta didik baru di altar megah universitasnya itu
“Apa kau tertarik dengannya Joongki-ya?” suara
Jonghyun membangunkan Joongki dari alam bawah sadarnya
Joongki menoleh dan mengangkat bahunya tak perduli
dan berlalu meninggalkan Jonghyun yang berdecak kesal. Siapa gadis itu? Mengapa aku seperti mengenalnya? Pikir Joongki
sambil memperhatikan Shin Ra yang tertawa karena lelucon para senior yang
garing itu
TBC
wah kerenn thor ff nya. apalagi pake cast chaekii
BalasHapuslanjutt dong thorr
Thank you. Ini mau dilanjut hehe :)
Hapus